ini saya buat untuk tugas bahasa Indonesia. ringkasan novel Sitti Nurbaya. cerita nya seru, lho! Cuma nggak happy ending, sih....Sitti Nurbaya nya aja mati terbunuh oleh racun. Parah banget deh endingnya! tapi gak rugi lho, baca novelnya.

Semoga ringkasan yang saya buat ini membantu, ya! Dan mohon maaf apabila ada kesalahan tulisan dan ringkasan ..... ^^ 


Tema        : Percintaan
Latar          :              
A.  Suasana:
1.    Menegangkan
2.    Mengharukan
3.    Menyedihkan

B.    Tempat:


  •  Kota Padang
  •  Rumah Datuk Meringgih
  •  Rumah Sitti Nurbaya
  •  Jakarta
  •  Gunung Padang
  •  Rumah Samsulbahri
  •  Stovia, Jakarta
  •  Rumah Putri Rubiah


Alur  cerita:
·       Sitti Nurbaya tinggal bersama Baginda Sulaiman, ayahnya. Ayahnya adalah seorang pedagang kaya di kota Padang. Nurbaya bersahabat dengan Samsulbahri, Arifin, dan Bakhtiar.
·       Usaha perdagangan Baginda Sulaiman mendapat kemajuan pesat. Datuk Meringgih kemudian membakar seluruh kios Baginda Sulaiman. Baginda Sulaiman jatuh miskin dan tak sanggup membayar hutang. Namun, hutang tersebut dapat dianggap lunas, asalkan Baginda Sulaiman mau menyerahkan puterinya.
·       Nurbaya harus menikah dengan Datuk Meringgih. Demi keselamatan dan kebahagiaan ayahnya ia mau menikah. Sam kemudian mengetahui peristiwa ini.
·       Sam pulang ke Padang dan bertemu Nurbaya. Mereka saling melepas rindu. Peristiwa itu terlihat oleh Datuk Meringgih. Terjadi percekcokan. Baginda Sulaiman ingin menolong Nurbaya, namun ia jatuh dari tangga dan tewas. Nurbaya marah dan mengusir Datuk Meringgih. Datuk Meringgih marah dan menyusun rencana untuk membunuh Nurbaya. Di saat yang sama, Sam diusir oleh ayahnya.
·       Nurbaya lari ke Jakarta. Di tengah perjalanan, Nurbaya tewas diracuni oleh kaki tangan Datuk Meringgih. Sam kemudian mengetahui peristiwa ini, dan mencoba bunuh diri. Namun gagal.
·       Sepuluh tahun kemudian, kota Padang sering terjadi tindak kejahatan akibat ulah Datuk Maringgih. Sam yang telah berpangkat Letnan dikirim untuk melakukan pengamanan. Sam yang mengubah namanya menjadi Letnan Mas segera menyerbu kota Padang. Ketika bertemu dengan Datuk Maringgih, Sam menembaknya. Datuk Maringgih tewas, namun sebelum tewas ia sempat membacok kepala Sam dengan parangnya.
·       Sam segera dilarikan ke rumah sakit. Pada saat terakhir menjelang ajalnya, ia meminta dipertemukan dengan ayahnya. Tetapi ajal lebih dulu merenggut sebelum Sam sempat bertemu dengan ayahnya.
·       Sutan Mahmud kemudian mengetahui bahwa Letnan Mas adalah anaknya, Ia sangat sedih, dan meninggal beberapa minggu kemudian saking sedihnya.

Sudut pandang: Sudut Pandang orang ketiga, yaitu sang penulis.
Penokohan:
Sitti Nurbaya    : Lembut, baik hati, setia, pemaaf, tegas, setia kawan, sopan santun.
Samsulbahri      : Baik, tegas, pendendam,     pemarah, setia kawan, setia, sopan santun.
Arifin               : Baik hati, setia kawan, setia kawan, jahil, gigih, dapat dipercaya.
Bakhtiar            : Baik hati, setia kawan, bersahabat, rakus, gigih.
Sutan Mahmud : Baik hati, tegas, pemarah, penyayang.
Datuk Meringgih: Kasar, egois, culas, kikir, licik, pendendam, picik, kejam.
Alimah             : Bijaksana, baik hati, lemah lembut, setia kawan.
Siti Maryam      : Bijaksana, sopan, adil, baik hati, ramah.

Amanat:
1.    kebenaran sesungguhnya di atas segala-galanya
2.    Siapa yang berbuat jahat tentu akan mendapat balasan kelak sebagai akibat dari perbuatan itu.
3.    Menjadi orang tua hendaknya lebih bijaksana, tidak memutuskan suatu persoalan hanya untuk menutupi perasaan malu belaka sehingga mungkin berakibat penyesalan yang tak terhingga.

0 Responses so far.

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...