Rasulullah SAW lahir di Makkah pada 12 Rabbiul Awwal atau bertepatan dengan 20 April 570 M, atau lebih dikenal dengan sebutan tahun gajah. Ayahnya, yang sudah tiada sejak ia masih dalam kandungan bernama Abdullah, dan ibunya bernama Aminah.

Tanda-tanda kenabian sudah muncul didepa mata sejak nabi baru lahir. Nama Muhammad sendiri, kala itu adalah nama yang asing untuk telinga orang-orang Arab. Belum ada anak yang dilahirkan diberi nama Muhammad. Nama Muhammad adalah nama pemberian kakek Rasulullah, Abdul Muthalib. Selain itu, tanda-tanda kenabian yang banyak disebutkan ahli sejarah adalah bertepatan pada hari lahirnya nabi Muhammad, runtuh pula 10 balkon istana kisra dan padamnya api orang-orang Majusi.
Nabi muhammad dititipkan pada keluarga bani Sa’ad untuk disusui. Ibunda susuan nabi Muhammad bernama Halimah.


Pada umurnya yang keenam, nabi Muhammad dikembalikan kepada ibundanya. Nabi Muhammad pun akhirnya dapat merasakan kasih sayang ibunya yang tercinta. Suatu ketika, sang ibunya merasa perlu untuk berziarah ke makam suaminya, Abdullah di kota Madinah. Mereka melakukan perjalanan Mekkah-Madinah sejauh 500 km. Setelah sebulan di Madinah, keluarga itu memutuskan untuk kembali ke Mekkah. Namun, takdir berkehendak lain. Saat perjalanan pulang, tepatnya di wilayah Abwa, sang ibunda, Aminah, kembali ke pangkuan Allah SWT. Nabi Muhammad pun sekarang menjadi yatim piatu. Sejak itu, nabi diasuh oleh kakeknya. Namun, pada umurnya yang kedelapan, sang kakek yang menjadi pelindungnya, berpulang menghadap sang kuasa. Dan sejak saat itu, nabi Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Pada umur 12 tahun Nabi Muhammad diajak pamannya untuk berdagang ke kota Hauran, di negeri Syam. Disana mereka bertemu dengan seorang pendeta bernama Jurjis, walau penduduk disana mengenalnya dengan nama Bahira. Pendeta Bahira mengatakan, bahwa nabi Muhammad adalah orang yang kelak akan memimpin semesta, diutus oleh Allah sebagai rahmat untuk seluruh alam raya. Bahira mengatakan muhammad harus segera dibawa pulang, agar tidak dicelakai oleh kaum musyrik apabila melihatnya.
Nabi mempunyai akhlak yang jujur dan terpecaya, bahkan mendapatkan gelar Al-amin. Sifat mulia Rasul ini tedengar sampai ke telinga seorang saudagar kaya bernama Khadijah. Ia tertarik menjadikan Muhammad sebagai rekan bisnis. Nabi setuju dengan tawaran Khadijah. Maka iapun berangkat ke negeri Syam untuk berdagang.
Singkat cerita, ekspedisi ini sukses besar. Maisarah, pembantu setia Khadijah, memberikan laporan yang detail atas akhlak muhammad yang mulia selama berdagang.
Akhlak baik, kejujuran dan kecakapan nabi Muhammad ternyata membuat Khadijah jatuh hati. Mereka pun menikah. Saat itu, nabi Muhammad berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah berumur 45 tahun.
Pada usianya yang ke-35 tahun, nabi Muhammad mempunyai keiasaan menyendiri di sebuah gua. Gua Hira namanya. Nabi muhammad merenungkan tentang kebiasaan kaumnya, kaum jahiliyah, yang sudah seperti binatang itu.
Menjelang umurnya yang ke-40, nabi mengalami mimpi. Beliau bermimpi fajar yang menyingsing di kala subuh. Beliau terus bermimpi tersebut selama 6 bulan lamanya. Kelak, Rasulullah akan mengetahui bahwa itu adalah tanda kenabian yang Allah berikan padanya.
Ketika malam Lailatul Qadar, Allah SWT mengutus Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama pada Rasulullah. Dibacalah surah Al-Qadar, ayat 1-5. Rasulullah gemetar, ia menuruni bukit dan pulang kerumahnya.
Sesampainya di rumah, ia berkata pada Khadijah ; “Zamiluni, Zamiluni. Selimuti aku.”
Rasulullah kemudian menjelaskan apa yang ia alami barusan. Setelah itu, diam-diam Khadijah seorang alim yang sudah renta lagi buta. namanya waraqah bin Naufal. Menurut Waraqah, yang dialami Muhammad adalah namus.”maha suci Allah. Namus telah mendatangi Musa dan kini mendatanginya. Dia adalah benar-benar nabi umat ini. Katakan kepadanya agar berteguh hati. Andai aku masih hidup sampai masamu nanti, aku akan membantumu dengan sungguh-sungguh.”
Pada awalnya, dakwah Rasulullah masih sembunyi-sembunyi. Namun, sebenarnya sudah banyak orang yang tahu tentang dakwah ini. Namun, mereka tidak terlalu memusingkannya. Tapi lama-kelamaan, gerakan tersebut membuat khawatir kalangan musyrikin Mekkah. Sebab, semakin hari, pemeluk Islam semakin banyak. Kemudian, Allah memerintahkan rasulullah untuk berdakwah secara terang-terangan.
Seketika, setelah mendapat perintah tersebut Rasulullah langsung menuju bukit Shafa dan mengumpulkan seluruh kerabatnya. Iapun menyampaikan risalah agama Islam. Namun apa yang didapat? Hanya cacian dan makian yang diterima Rasul.
Beberapa tahun sesudahnya, kaum muslimin di boikot oleh penduduk Mekkah yang dimotori oleh penduduk kafir Quraisy.kaum kafir tidak mau mengadakan jual beli dengan kaum muslimin, tidak boleh mengadakan hubungan pernikahan, dan segala macam bentuknya. Perjanjian terseut ditulis besar-besar dan digatung di dinding ka’bah. Namun, setelah 3 tahun, piagam itu mulai rusak dan isinya terhapus. Apalagi, ada beberapa pemuka Quraisy yang memang tidak setuju dengan pemboikotan ini.
Tak lama setelah tiu, ada kejadian yang membuat hati Rasulullah masygul. Sang istri, Khadijah, berpulang ke rahmatullah. Tak sampai dua bulan kemudian, sang paman, yang selama ini melindungi dan menjaga Rasulullah, juga berpulang ke rahmatullah. Rasulullah sedih sekali. Apalagi mengingat pamannya meninggal dengan keadaan kafir.
Beberapa tahun kemudian, Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah untuk berhijrah ke Yatsrib, sekarang Madinah. Rasulullah pun memerintahkan kepada semua pengikutnya untuk berhijrah ke Yatsrib. Sedang, nabi akan hijrah belakangan.
Berita ini sampai ke telinga pemuka Quraisy. Seorang tua, yang sebenarnya adalah setan yang menyamar, mengusulkan untuk membununh Muhammad. Lantas, semua orang yang ada disana setuju. Segera, mereka menyiapkan pasukan-pasukan terkuat Mekkah untuk membunuh Muhammad. Rencana disusun dengan cemerlangnya.
Rasulullah dan para sahabat mengetahui hal ini. Ali Bin Abi Thalib segera memoon pada Rasulullah unuk menggantikannya di tempat tidur. Rasulullah setuju.
Pada malamnya, seluruh pemuka Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Sebelum itu, nabi membisikkan kepada Ali b. Abi Talib supaya memakai mantelnya yang hijau dari Hadzramaut dan berbaring di tempat tidurnya. Seorang pemuda dari Quraisy mengintip dari sebuah celah. Mereka melihat ada sesosok tubuh di tempat tidur itu dan merekapun mengira dia belum lari.
Menjelang larut malam, Rasulullah keluar rumah. Dengan izin Allah, semua orang yang ada di luar ditidurkan. kemudian, nabi dan Abu bakar segera berjalan keluar, menaiki unta dan berjalan memutar menuju Madinah. Jalan yang ditempuh Rasulullah sangat panjang apabila dibandingkan dengan rute biasa. Rasulullah kemudian bersembunyi di gua Thur.
Kedua orang itu tinggal dalam gua selama tiga hari. Sementara itu pihak Quraisy berusaha mencari mereka tanpa mengenal lelah. Betapa tidak. Mereka melihat bahaya sangat mengancam mereka kalau mereka tidak berhasil menyusul Muhammad dan mencegahnya berhubungan dengan pihak Yathrib. Selama kedua orang itu berada dalam gua, tiada hentinya Muhammad menyebut nama Allah. KepadaNya ia menyerahkan nasibnya itu dan memang kepadaNya pula segala persoalan akan kembali. Setelah perjalanan panjang dan berat, akhirnya Rasulullah sampai di Yatsrib. Penduduk kota Yatsrib menyambut kedatangan Rasulullah dengan meriah. Semua bergembira. Semua orang disana menawarkan Rasul untuk tinggal di tempat mereka. Bahkan, ada yang ingin memberikan seluruh hartanya kepada Rasul. tetapi, Rasul hanya mengikuti untanya membawanya pergi, karena apabila ia memilih salah satu dari yang ditawarkan kepadanya, yang lain akan kecewa.
Unta nabi Muhammad akhirnya berhenti di sebuah tanah milik 2 anak yatim kembar bernama Sahl dan Suhail. Kedua anak ini sebenarnya ingin memberikan tanah mereka dengan gratis, tetapi Rasulullah menolaknya. Akhirnya, setelah melakukan tawar menawar, tanah itu dibeli dan sah menjadi tanah Rasulullah. Kemudian, Rasul membuat rumah dan sebuah masjid disana. Selama masjid dibangun, Rasulullah menumpang di salah satu rumah kaum Anshar.
Mesjid yang dibangun Rasulullah dinamakan masjid Nabawi. Dahulu, pada saat baru dibangun, Masjid ini berukuran sangat kecil, atapnya terbuat dari pelepah pisang, dan dindingnya terbuat dari batu yang diberi getah.
Selama Rasulullah hidup, Rasulullah sudah mengalami sekitar 60 perang. Perang Badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313, orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan. Dalam perang ini, kaum Muslimin berhasil menumpas musuh besar kuat, yaitu Abu Jahal alias Amr Bin Hisyam.
Perang Uhud adalah perang yang pecah antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan. Perang pun berkobar. Prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jauh lebih besar itu. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka.
Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka dan turun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan Rasulullah untuk tidak meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagi menghiraukan gerakan musuh. Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan serangan balik. Tanpa konsentrasi penuh, pasukan Islam tak mampu menangkis serangan. Mereka terjepit, dan satu per satu pahlawan Islam berguguran.
Nabi SAW sendiri terkena serangan musuh. Sisa-sisa pasukan Islam diselamatkan oleh berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi SAW sudah meninggal. Berita ini membuat mereka mengendurkan serangan untuk kemudian mengakhiri pertempuran itu.
Perang Uhud ini menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada.
Pada tahun 10 H, Nabi SAW mengerjakan ibadah haji yang terakhir, yang disebut juga dengan haji wada'.
Pada tanggal 25 Zulkaidah 10/23 Februari 632 Rasulullah SAW meninggalkan Madinah. Sekitar seratus ribu jemaah turut menunaikan ibadah haji bersamanya. Setelah itu Nabi SAW bertanya kepada seluruh jemaah, "Sudahkan aku menyampaikan amanat Allah, kewajibanku, kepada kamu sekalian?"
Jemaah yang ada di hadapannya segera menjawab, "Ya, memang demikian adanya."
Nabi Muhammad SAW kemudian menengadah ke langit sambil mengucapkan, "Ya Allah, Engkaulah menjadi saksiku." Dengan kata-kata seperti itu Rasulullah SAW mengakhiri khotbahnya.
Setelah upacara haji yang lain disempurnakan, Nabi Muhammad SAW kembali ke Madinah. Disinilah ia menghabiskan sisa hidupnya.
Pada saat-saat itu pula wahyu Allah SWT yang terakhir turun:
"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nimat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu ..." (QS. 5: 3)
Mendengar ayat ini, banyak orang yang bergembira karena telah sempurna agama mereka, tetapi ada pula yang menangis, seperti Abu Bakar, karena mengetahui bahwa ayat itu jelas merupakan pertanda berakhirnya tugas Rasulullah SAW.
Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wada' di Madinah, Nabi SAW sakit demam. Meskipun badannya mulai lemah, ia tetap memimpin shalat berjamaah. Baru setelah kondisinya tidak memungkinkan lagi, yaitu 3 hari menjelang wafatnya, ia tidak mengimami shalat berjamaah. Sebagai gantinya ia menunjuk Abu Bakar sebagai imam shalat. Tenaganya dengan cepat semakin berkurang.
Pada tanggal 13 Rabiulawal 11/8 Juni 632, Nabi Muhammad SAW menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah istrinya, Aisyah binti Abu Bakar, dengan wasiat terakhir, "Ingatlah shalat, dan taubatlah...".
Dan Rasulullah benar-benar telah wafat, meninggalkan umatnya, untuk bertemu dengan sang kekasih yang Mahamulia. Beliau mewariskan 3 hal yang begitu mulia. Al-Qur’an, Sunnah, dan kecintaan beliau kepada kita semua. Umatnya.

0 Responses so far.

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...